Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

Senin, 05 September 2011

Pelayanan Kesehatan Gratis






Pada hari ini tanggal 6 September 2011, KKP Kelas III Pulang Pisau mengadakan program Pelayanan Kesehatan Gratis kepada warga sekitar pelabuhan. Program ini merupakan program rangkaian dari Posko Lebaran 2011 yang dilaksanakan menjelang dan sesudah Idul Fitri.
Read More...

Rabu, 24 Agustus 2011

Cataflam, Obat untuk Atasi Nyeri Karena Pembengkakan

Cataflam merupakan nama paten dari obat kalium diklofenak, sehingga cataflam juga merupakan derivat dari benzeneacetic acid. Nama kimia dari obat ini adalah 2-[(2,6-dichlorophenyl)amino] benzeneacetic acid, yang termasuk garam monopotassium. Rumus molekul obat ini adalah C14H10Cl2NKO2 dengan berat molekul 334,25.

Cataflam sama halnya dengan kalium diklofenak termasuk dalam golongan obat non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID) yang mempunyai efek aktivitas anti-inflamasi, analgesik, dan antipiretik.

Mekanisme aksi tablet kalium diklofenak seperti golongan obat NSAID lainnya, mungkin terkait dengan penghambatan sintesis prostaglandin. Obat ini sering digunakan untuk meringankan nyeri inflamasi (pembengkakan) pasca operasi, seperti operasi tulang dan gigi.

Komposisi

Tiap tablet mengandung Kalium Diklofenak 50 mg

Bahan aktif yang terkandung dalam Cataflam meliputi:
1. Kalsium fosfat
2. Colloidal silicon dioxide
3. Iron oxides
4. Magnesium stearat
5. Microcrystalline cellulose
6. Polyethylene glycol
7. Povidone
8. Sodium starch glycolate
9. Maize starch
10. Sucrose
11. Talc
12. Titanium dioxide

Indikasi

1. Untuk meringankan nyeri inflamasi (pembengkakan) pasca operasi
2. Untuk pengobatan dysmenorrhea primer
3. Untuk meringankan nyeri ringan sampai sedang
4. Untuk mengatasi gejala osteoarthritis
5. Untuk mengatasi gejala rheumatoid arthritis

Kontraindikasi
Pasien yang hipersensitif terhadap golongan obat ini

Efek samping

1. Reaksi alergi, yang meliputi: gatal-gatal, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
2. Nyeri dada
3. Gangguan penglihatan atau keseimbangan
4. Kotoran (feses) berwarna hitam dan berdarah
5. Batuk atau muntah darah

Dosis

1. Dewasa
100-150 mg 2-3 kali sehari

2. Anak
Keamanan dan efektivitas pada pasien anak belum ditetapkan

Kemasan

Cataflam tersedia dalam bentuk tablet 50 mg (berwarna coklat muda) untuk pemberian melalui mulut (per oral).

Sumber: Detik.Com
Read More...

Minggu, 21 Agustus 2011

TUPOKSI Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pulang Pisau

Tugas pokok dan fungsi KKP Kelas III Pulang Pisau sesuai dengan SK Menkes RI No.356 Tahun 2008 adalah melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial, wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamatan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas KKP Kelas III Pulang Pisau menyelenggarakan fungsi sbb :
  1. Pelaksanaan kekarantinaan
  2. Pelayanan pelayanan kesehatan
  3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
  4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali
  5. Pelaksanaan pengamatan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia
  6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional
  7. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatann matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk
  8. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara
  9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA import
  10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya
  11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara
  12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara
  13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara
  14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan
  15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
  16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP
Read More...

Upacara Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2011



Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-66, KKP Kelas III Pulang Pisau mengikuti Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-66 yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Pulang Pisau yang diikuti seluruh SKPD,TNI/POLRI dan UPT/Instansi vertikal yang ada di lingkungan Kabupaten Pulang Pisau.
Read More...

Minggu, 14 Agustus 2011

Guillain Barre Sindrom

Suatu ketika di Puskesmas (terjadi 30 tahun yang lalu), datang seorang laki-laki usia 37 tahun dengan keluhan kedua tungkai lemah dan semakin susah dibawa berjalan, tidak ada kesemutan. Makin lama semakin memberat dan setelah itu mengenai kedua lengan atas. Penderita lumpuh seluruh anggota gerak. Sebelumnya mendapat influenza kira-kira 2 minggu dengan keluhan waktu itu demam disertai nyeri seluruh sendi. Akhirnya penderita dirujuk ke RS kabupaten untuk dirawat.
Kasus lain, seorang wanita usia dewasa muda telah dirawat di RS sehari yang lalu dengan kelumpuhan seluruh anggota gerak, selang beberapa lama sesudahnya mengalami sesak nafas. Sebelum itu penderita mendapat diare yang tak kunjung baik, selanjutnya dirawat di perawatan intensif untuk dilakukan bantuan nafas. Saat itu RS belum punya alat bantu nafas (respirator) untuk memperbaiki pernafasan penderita. Untungnya dua hari kemudian penderita merasa lebih baik, pernafasan mulai teratur dan akhirnya dapat pulang ke rumah setelah nafas membaik. Penderita mulai dapat berjalan, walaupun masih tertatih-tatih. Penderita tertolong.
Sementara itu kasus lain yang tidak kalah menariknya adalah seorang penderita dengan keluhan melihat kembar (suatu objek terlihat dua), mendadak, tidak ada demam dan tidak ada mual muntah, mempunyai riwayat sebelumnya demam, nyeri sendi, diare kira-kira 3 minggu yang lalu, penderita dirawat. Setelah perawatan 2 minggu mulai membaik dan pulang ke rumah.

Kasus-kasus di atas memperlihatkan pada kita kalau keluhan lumpuh layuh dapat tertolong dengan pengelolaan biasa, serta keluhan seperti ini bukan hanya dialami oleh pasien polio tetapi dapat juga disebabkan oleh Guillain Barre Sindrom. Berbeda dengan polio yang disertai demam saat sakit dengan kelumpuhan hanya satu tungkai, setelah sembuh mengalami gejala sisa setelah penderita baik, sedangkan Guillain Barre Sindrom dapat sembuh sempurna tanpa gejala sisa, walaupun kadang-kadang kasus tertentu ada yang tidak tertolong.

Apa itu Guillain Barre Sindrom (GBS) ?
Merupakan kumpulan gejala kelemahan pada anggota gerak dan kadang-kadang dengan sedikit kesemutan pada lengan atau tungkai, disertai menurunnya refleks. Selain itu kelumpuhan dapat juga terjadi di otot-otot penggerak bola mata sehingga penderita melihat satu objek menjadi dua yang dapat disertai gangguan koordinasi anggota gerak.
Penyakit GBS, sudah ada sejak 1859. Nama Guillain Barre diambil dari dua Ilmuwan Perancis, Guillain dan Barré yang menemukan dua orang prajurit perang di tahun 1916 yang mengidap kelumpuhan kemudian sembuh setelah menerima perawatan medis. GBS termasuk penyakit langka dan terjadi hanya 1 atau 2 kasus per 100.000 di dunia tiap tahunnya.

Apa penyebabnya ?
GBS ini tadinya dianggap sebagai neuroalergi yang menghasilkan berbagai bahan berbahaya. Terdapat perkiraan bahwa kumpulan gejala ini terjadi karena menurunnya daya kekebalan tubuh sendiri (auto imun), yang biasanya didahului oleh infeksi virus atau kuman-kuman yang menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas dan diare yang melemahkan daya tahan tubuh  (kekebalan) sehingga mengalami keluhan seperti kasus-kasus di atas. Sel sistem kekebalan menyerang sarung saraf (mielin) yang mengelilingi serabut saraf di seluruh saraf tepi.

Dapatkah GBS diobati ?
Dapat, angka kesembuhan terjadi sempurna (75-90 %) dengan cara pengobatan dan fisioterapi. Bagi kasus2 tertentu dilakukan penggantian plasma dengan maksud menghilangkan efek menurunnya kekebalan (auto imun). Terapi ini akan dapat menyembuhkan penderita, selain itu dapat juga dilakukan infus imunoglobulin . Pada sebagian kasus tidak jarang penderita secara bertahap dapat pulang setelah dirawat beberapa lama. Sedangkan pada kasus-kasus tertentu, ada yang membutuhkan bantuan alat nafas (respirator) dan pada kasus yang sangat berat dengan gangguan nafas ada yang tidak tertolong. Penyembuhan dimulai 2-4 minggu setelah progresivitasnya berhenti. Pengobatan medis dan perawatan yang baik sangat mempengaruhi hasilnya. Pada kebanyakan kasus terjadi perbaikan spontan. Kadang-kadang pengelolaaan menjadi sangat rumit dan melelahkan. Pada manula penyembuhan umumnya lebih lambat dibandingkan anak anak. Edukasi penderita dengan menerangkan pada keluarga mengenai penyakit ini dan cara pengobatan  serta fisioterapi menyeluruh harus dilakukan.
RS Cipto Mangunkusumo saat ini sedang menangangi 2 kasus GBS yang sebelumnya sempat dirawat dr RS St. Carolus Jakarta dan RS Azra Bogor.

Dapatkah GBS dicegah ?
Salah satu jalan untuk mencegah SGB adalah dengan mempertinggi daya tahan tubuh saat tidak sakit dengan cara mengonsumsi protein hewani dari daging dan ikan, nabati dari tempe dan tahu disertai sayur dan buah, sehingga diharapkan kita jarang sakit influenza, karena daya tahan tubuh tinggi. Selain itu perlu juga menjaga kebersihan tubuh dengan mandi dan cuci tangan bila mau makan untuk menghindari infeksi kuman, virus atau bakteri yang menyebabkan diare

Bila ada gejala-gejala GBS, apa yang harus dilakukan ?
Jangan kaget, segera kosultasi dokter di Puskesmas. Kita tidak mengenal awalnya orang terkena serangan, tapi bila mendapat gejala seperti kasus di atas segera bawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit, agar dapat dilakukan pengobatan segera dan dapat mewaspadai serangan yang lebih hebat. Ingat, keadaan lumpuh layuh ini dapat disebabkan oleh Polio atau Guillain Barre Sindrom.

Bila kena GBS, apakah harus mengeluarkan biaya mahal ?
Tidak selalu demikian, ada penderita yang baik setelah mendapat pengobatan biasa, malah ada yang sembuh spontan dalam jangka waktu pendek. Tetapi memang pada kasus tertentu yang berat disertai gangguan nafas memerlukan infus zat kekebalan (imunoglobulin) yang mahal dan atau penggantian plasma darah untuk mempercepat perbaikan. Tentu setiap RS telah membuat aturan kapan harus diberikan cara-cara penanganan khusus diatas.

Sumber: Kemenkes RI
Read More...

Selasa, 07 Juni 2011

Wabah E-Coli Landa Eropa, Kemenkes Awasi Bandara

JAKARTA - Wabah bakteri Escherichia Coli atau E-Coli berjenis strain baru yang melanda Eropa dalam dua pekan terakhir ini tampaknya harus pula diwaspadai oleh masyarakat Indonesia, karena bakteri ini dapat menyebabkan kematian.

Kemunculan bakteri E-Coli ini sendiri kabarnya banyak diakibatkan karena saat ini aneka sayuran impor asal Jerman, seperti ketimun dan toge banyak berdatangan. Bakteri E-Coli atau Enterohaemorrhagic Escherichia Coli atau EHEC, selain kebal terhadap antibiotik juga dapat menyebabkan kematian karena memicu pendarahan yang parah.

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di sela kegiatan lomba debat Bahasa Inggris bertemakan HIV/ AIDS serta DBD di Gedung Kemenkes menjelaskan, bakteri E-coli dapat ditemukan pada usus manusia atau pun binatang berdarah panas, bahkan bakteri Enterohaemorrhagic Escherichia Coli juga kebal terhadap obat antibiotik.

“Satu-satunya cara membasmi penyebaran bakteri tersebut hanya bisa dilakukan dengan perilaku hidup bersih sehat atau PHBS, dengan cara mencuci bersih semua barang dan juga tangan kita sebelum mulai memakan makanan,” ungkapnya.

Guna mengantisipasi penyebaran bakteri ini di Indonesia, kata Menkes, pihaknya telah melakukan pengawasan menyeluruh secara ketat pada setiap bandar udara di Indonesia. Di antaranya dengan mengamati siapapun yang terlihat mengalami gangguan sakit perut, serta baru saja tiba dari Eropa, khususnya Jerman.

Dampak dari gejala infeksi akibat terjangkit bakteri E-Coli sendiri biasanya dapat berupa, sakit pada perut seperti kram disertai diare yang terkadang bercampur darah atau bisa juga demam, mual, dan muntah.

Sedangkan gejala infeksi yang paling serius akibat terjangkit bakteri E-Coli, bisa berupa gagal ginjal akut disertai kerusakan sel darah merah, gangguan syaraf, stroke dan juga koma sehingga mempunyai tingkat kematian sebesar 3-5 persen.

Sumber: http://news.okezone.com/read/2011/06/06/337/465209/wabah-e-coli-landa-eropa-kemenkes-awasi-bandara
Read More...

Selasa, 31 Mei 2011

Apakah Itu Pandemi??


Pandemi adalah epidemi penyakit menular yang menyebar melalui populasi manusia di wilayah yang besar, misalnya benua, atau bahkan di seluruh dunia. Sebuah penyakit endemik luas yang stabil dalam hal bagaimana banyak orang yang sakit dari itu bukan pandemi. Selanjutnya, pandemi flu mengecualikan flu musiman, kecuali musim flu adalah pandemi. Sepanjang sejarah telah ada beberapa pandemi, seperti cacar dan TBC. Pandemik lebih baru termasuk pandemi HIV dan pandemi flu 2009.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menghasilkan klasifikasi enam tahap yang menggambarkan proses dimana bergerak novel influenza virus dari infeksi pertama pada manusia hingga pandemi. Hal ini dimulai dengan kebanyakan virus menginfeksi hewan, dengan beberapa kasus di mana binatang menginfeksi manusia, kemudian bergerak melalui tahap di mana virus mulai menyebar secara langsung antara manusia, dan berakhir dengan pandemi ketika infeksi dari virus baru telah menyebar di seluruh dunia.

Suatu penyakit atau kondisi tidak pandemi hanya karena luas atau membunuh banyak orang, melainkan juga harus menular. Sebagai contoh, kanker bertanggung jawab untuk banyak kematian tetapi tidak dianggap pandemi karena penyakit ini tidak menular atau menular.

Dalam konferensi pers virtual Mei 2009 pada pandemi influenza Dr Keiji Fukuda, Asisten Direktur Jenderal iklan Interim Keamanan Kesehatan dan Lingkungan, WHO mengatakan "Cara mudah untuk berpikir tentang pandemi ... adalah untuk mengatakan: sebuah pandemi global . wabah Lalu Anda mungkin bertanya diri sendiri: "Apa itu wabah global" wabah global berarti bahwa kita melihat kedua penyebaran agen ... dan kemudian kita melihat aktivitas penyakit di samping penyebaran virus "?.

Dalam perencanaan untuk kemungkinan pandemik influenza WHO menerbitkan dokumen pedoman kesiapsiagaan menghadapi pandemi pada tahun 1999, direvisi tahun 2005 dan selama wabah 2009, mendefinisikan tahapan dan tindakan yang tepat untuk setiap fase dalam aide memoire berjudul''fase pandemi WHO deskripsi dan tindakan utama oleh''fasa. Semua versi dari dokumen ini mengacu pada influenza. Fase didefinisikan oleh penyebaran penyakit itu; keracunan dan kematian yang tidak disebutkan dalam definisi WHO saat ini, walaupun faktor-faktor ini sebelumnya telah disertakan.
Read More...

Silahkan Mengisi ShoutBox Kami


ShoutMix chat widget

Yahoo Messenger

Pengunjung (Sejak 01 Juni 2011)